iklan

Kisah Sedih di Stasiun Palmerah Ini Sukses Bikin Nangis Kisah nyata Pak Andi yang ditinggal kabur istrinya ini membuat haru banyak netizen, semoga segera mendapatkan yang terbaik Pak..

ADSENSE Link Ads 200 x 90
ADSENSE 336 x 280
09012016 Kisah pak Andi
Kisah memilukan ini terjadi di stasiun Palmerah, Jakarta. Kisah seorang ayah yang ditinggal istrinya entah kemana dan tidak mempunyai biaya untuk pulang. Di badannya ada dua balita yang digendong di depan dan belakang. 

  Seoranng netizen membagikan kisah mengenai pria yang bernama Andi ini di Kisah memilukan ini terjadi di stasiun Palmerah, Jakarta. Kisah seorang ayah yang ditinggal istrinya entah kemana dan tidak mempunyai biaya untuk pulang. Di badannya ada dua balita yang digendong di depan dan belakang.

Kisah nyata di Stasiun Palmerah
kisah-nyata-yang-menuai-haru_20160206_183117kisah-nyata-yang-menuai-haru_20160206_183117Jangan hakimi ibu kedua anak inikisah-nyata-yang-menuai-haru_20160206_183117Baca Yang Ini ...

Seoranng netizen membagikan kisah mengenai pria yang bernama Andi ini di akun Facebooknya dan banyak membuat netizen menangis. Kisah yang dialami pria ini benar benar menyentuh hati banyak orang terutama kaum ibu ibu.


“Saya aja waktu nulis itu mrebes mili, karena saya sendiri punya anak masih bayi. Masih mamah baru punya anak, enggak paham aja kenapa (ada ibu) bisa ninggalin anak gitu.”

Inilah komentar Putri saat diwawancarai sebuah media lokal beberapa saat yang lalu. Ia benar benar tidak habis pikit ada ibu yang tega seperti itu. Bahkan sebagai seorang ibu ia mempunyai banyak pertanyaan dalam dirinya

“baju anaknya nggak dibawa? memang anaknya enggak dimandikan… dan seterusnya,”

Ia lalu membagikan cerita Pak Andi ini dalam halaman Facebooknya supaya netizen bisa ikut mendoakan Pak Andi supaya mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya.


Namanya Pak Andi Sudirman (nama belakangnya saya lupa). Sosok dengan 2 gembolan anak depan belakang ini menyita pandanganku seketika di jalan pulang di stasiun Palmerah sore ini. tadinya aku hendak mengingatkannya utk tidak menggendong anak lelakinya di belakang seperti itu. Lehernya peletat peletot karena guncangan, dan gendongan itu tak sanggup menopang kepalanya. Sy takut lehernya patah. Langkah saya memelan, tertarik mendekatinya.

Tapi sy keburu diserobot ibu2 berkerudung hijau. Dia menanya2i bapak ini. Sy tetap mendekat dan mendengar jawabannya.

“Saya dari Palembang. Istri saya ninggalin kedua anak saya ini. Dia kabur nggak tau ke mana. Saya nggak punya tempat tinggal. Nggak ada saudara. Saya baru dari dinas sosial, tapi nggak diberi solusi. Saya cuma mau pulang ke Sulawesi, tapi nggak bisa beli tiket. Tiketnya 425 ribu. Anak juga bayar. Sy ke TVRI juga, tapi disuruh ke tali kasih. Saya bilang, anak saya nggak sakit, sy cuma mau pulang.”

Kereta menuju Tn Abang datang, dan saya membuntutinya.

Seketika seorang lelaki muda memberinya tempat duduk. Si ibu berkerudung hijau diberi tpt duduk pula di samping bapak berbaju lusuh ini. Tampangnya kelihatan capek sekali. Cerita terus bergulir dari mulutnya. Ingus anak perempuannya yg digendong di depan meler. Seorang ibu menawarkan tissue kering. Yang lain memberi sekantong Mitu. Ternyata saya nggak sendirian. Seorang ibu2 lain pula membuntutinya. saat saya menengok, si ibu sudah siap memberi uang 150 ribu. Itu dari ibu ibu di sebelah ibu2 yang ternyata juga tertarik dgn Pak Andi.


Seorang lain menyalaminya dengan 100ribu. Yg lain juga. Saya pun tergerak dan memberinya tak seberapa. setiap ia menerima uang. Ia selalu menatap sang pemberi dan menganggukkan kepala tanda berterima kasih. Orang2 di sekitar memberinya arah. Saya pun kehilangan bapak dan 2 orang balitanya di peron 2 stasiun Tn Abang.

Sebelum keluar kereta tadi, saya mendoakannya. “Pak, insya Allah bapak sampai rumah segera. Yakin, insya Allah.” Ia membalasnya dengan anggukkan.

Semoga bapak segera sampai rumah. yakin Allah tak akan membiarkan bapak dan kedua malaikat bapak ini kelaparan. Insya Allah.

Sekarang Pak Andi sedang menuju pelabuhan tanjung priok. Ingin pulang dengan kapal katanya. Untuk yang kebetulan ketemu bapak ini, silakan memberi apa yang sekenanya kebetulan Anda bawa yuk. Semoga Allah mengganti rezeki bapak2 dan ibu2 semua. Aamiin.

*menetes air mata ini ingat Awfa di rumah.

Nak, Nda nggak akan pernah meninggalkanmu.



Melalui halaman Facebooknya juga, Putri meminta supaya netizen tidak menghakimi ibu dari kedua anak ini namun lebih mendoakan ayah dan kedua balitanya ini.

“Saya senang sekali bahwa cerita yg saya posting kemarin viral ke cukup banyak org, sehingga makin banyak yg mendoakan. Alhamdulillah.”

“Tapi…. ayolah, jgn kita menghakimi ibu dari kedua anak itu. Kita nggak pernah tau apa yg sebenarnya terjadi. Karena itu sy fokus memposting utk mendoakan si bapak dan kedua balitanya itu.”

Semoga Pak Andi bisa segera pulang kerumah di Sulawesi, dan bagi netizen yang bertemu dengan Pak Andi di tengah jalan bisa memberikan bantuan semampunya supaya beban berat Pak Andi bisa sedikit terbantu.

Bagikan artikel ini supaya semakin banyak orang yang tahu akan Pak Andi dan ikut mendoakan beliau.

sumber: hello - pet
ADSENSE 336 x 280 dan ADSENSE Link Ads 200 x 90